PASEMETONAN MAHASISWA HINDU DHARMA UNIVERSITAS WARMADEWA
Mei 13, 2009
Yang Tersisa Dari Dharma Wacana Pedande Gunung
PMHD Unwar sebagai organisasi tingkat kampus cukup intens menggelar acara-acara kemasyarakatan yang senantiasa berjalan sesuai dengan ajaran Dharma dan filosofi Tri Hita Karana. Salah satunya yang penulis masih ingat adalah ketika terselenggaranya Dharma Wacana Ida Pedande Gde Made Gunung dari Griya Purnawati Blahbatuh pada tanggal 16 Februari 2006. Seperti apa?
Kegiatan dharma wacana ini diadakan dalam rangka upacara besar Karya Wraspathi Kalpa di Kampus Unwar. Nah pada saat itu pimpinan teras PMHD Universitas Warmadewa berinisiatif mengadakan Dharma Wacana dengan mengundang Sulinggih Tersohor Bali, Ida Pedande Gde Made Gunung. Persiapan acara murni dilakukan oleh segenap panitia bentukan PMHD. Tema dharma wacana pada waktu adalah “Aktualisasi Nilai-nilai Universal Hindu Dalam Kebhinekaan Hidup Masyarakat Intelektual Kampus. Oleh Pedande Gunung, tema ini diperas menjadi ” Nilai-Nilai Kasih Sayang Menurut Hindu”. Secara kebetulan memang tanggal 14 Februari oleh anak-anak muda sering diperingati sebagai hari kasih sayang atau valentine.
Secara umum, nilai-nilai kasih sayang menurut Ida Pedande dalam konsep Hindu jangan dibawa terlalu jauh. Tengok saja dalam sebuah keluarga, bagaimana kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Setiap keluarga tentu berbeda-beda. Dalam konsep Tri Rna (Tiga Hutang), dikenal ada, tiga hutang; Dewa Rna, yakni hutang kepada Tuhan/Ida Bethara, Pitra Rna yakni hutang kepada Leluhur yang sudah meninggal dan Rsi Rna, yaitu hutang kepada kepada orang-orang suci. Nah apa kaitan tiga macam hutang ini dengan konsep kasih sayang? Dalam pelaksanaan tiga hutang ini, hendaknya didasarkan atas kasih sayang yang tulus dan ikhlas. Karena kalau tidak didasari oleh perasaan kasih sayang, semuanya akan berakhir dengan kesia-siaan. Menurut Ratu Perande, demikian juga halnya dengan kehidupan masyarakat kampus, antar manusia-manusia pemghuni kampus, hendaknya saling mengasihi, hindarkan rasa saling benci dan menjelekkan orang lain. Segenap civitas akademika kampus Unwar diingatkan untuk senantiasa mengedepankan intelektualitas dan akal sehat dalam menyelesaikan masalah. Lebih jauh Pedande yang terkenal dengan dharma wacananya ini menambahkan bahwa sekarang ini telah terjadi degradasi moral dalam segenap lapisan masyarakat Bali. Untuk itu, Pedande secara khusus meminta agar masyarakat intelektual kampus agar mampu menjadi benteng moral bagi Bali. Jangan malah menjadi pelopor kehancuran Bali.
Acara Dharma Wacana yang digagas PMHD Unwar ini, dihadiri kurang lebih 300 peserta, yang membludak memenuhi gedung auditorium Unwar. Acara ini juga direlay oleh Bali TV dan tayang sebanyak 3 kali. Ketua panitia saat itu adalah Gede Yuni Eka Saputra, dari Fakultas Hukum. Salah seorang putra Pedande Gunung, Gusde yang menyertai rombongan Pedande mengungkapkan kekagumannya dengan antusiasme peserta dan setting ruangan yang menurutnya paling bagus dari sekian dharma wacana yang pernah digelar ditingkat kampus. Pada acara tersebut Pedande Gunung didampingi oleh Rektor pada masa itu, almarhum Prof. dr. Ida Bagus Tjitarsa. Semoga acara-acara seperti tetap menjadi menu wajib kegiatan PMHD Unwar.
Memori Dharmaning Mahasisya Mahottma 2006,
Administrator PMHD Worldwide Network
5 Komentar »
RSS umpan untuk komentar-komentar dalam tulisan ini. URI Lacak Balik
Komentar oleh astuti — Desember 16, 2009 @ 12:27 pm